Cetbang.com – di duga karena stress tidak kunjung mendapatkan pekerjaan seorang pria di kabupaten Gresik mengakhiri hidupnya dengan loncat ke sungai bengawan solo di jembatan Sembayat.
Kejadian ini sontak membuat banyak orang merasa kecewa dengan para petinggi di Kabupaten Gresik karena gagal mensejahterakan wargannya. Meskipun Gresik Kota Industri tetapi hal ini tidak serta merta membuat warga Gresik mudah mendapatkan pekerjaan.
Pencarian korban bunuh diri di atas Jembatan Sembayat yang menjatuhkan diri hingga saat ini belum ditemukan. Pihak keluarga ikut melakukan pencarian menyusuri sungai Bengawan Solo.
Selama 1 jam setengah, pihak keluarga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (SRU 1) melakukan pencarian di tempat kejadian musibah (TKM) hingga Pos Dusun Ngaren, Desa Sungonlegowo, Kecamatan Bungah.
Sasmita memandang tepi sungai mencari keberadaan keponakannya itu. Korban bernama Muhammad Fuad Thoifi Ihsan nekat melompat dari atas jembatan Sembayat pada Minggu (12/1/2020) pukul 17.25 Wib.
Menurut Sasmita, hingga kembali ke Posko belum membuahkan hasil.
“Belum ada tanda-tanda korban ditemukan,” kata dia.
Saat menyusuri sungai Bengawan Solo, pihaknya masih meyakini korban berada di dalam sungai menyangkut.
“Keterangan dari pihak keluarga menyangkut di perbatasan Ngaren dan Bedanten,” terang Sasmita.
Namun, saat berada di lokasi, pihaknya tidak mencium bau dan pakaian korban.
Sementara ayah korban, Zainul yang mengenakan pakaian berwarna coklat lengkap dan sarung tidak ikut menyisir.
Zainul hanya menatap kosong sungai Bengawan Solo yang cukup deras. Dengan harapan putra bungsunya ditemukan dalam keadaan apapun.
“Semoga lekas ketemu,” singkatnya sambil menghela nafas panjang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pihak keluarga sudah berupaya melakukan pencarian baik menyisir bersama BPBD maupun perahu nelayan. Saat ini, pihak keluarga korban telah kembali pulang.
Pantauan di lapangan, petugas masih melakukan pencarian di hari ketujuh. Ada tiga SRU yang melakukan pencarian. SRU 1 BPBD Gresik, SRU 2 Basarnas dan SRU 3 Polairud. Pencarian dilakukan sejak TKM hingga muara di Bengawan Solo.