Cetbang.com, Islam – Kurban adalah ibadah yang dilakukan setahun sekali dan diperingati pada Hari Raya Iduladha, setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
Pada 2020 ini, insyaa Allah Iduladha akan jatuh pada 31 Juli 2020. Tidak ada alasan tak berbahagia di Hari Raya Idul Adha.
Bagi umat Islam yang belum mampu berhaji, kurban jadi pengganti untuk tunjukkan taqwa pada-Nya. Karena terdapat beberapa keutamaan ibadah kurban. Ini juga momen berbagi besar-besaran di seluruh dunia.
Perintah berkurban hakikatnya adalah wajib bagi yang mampu. Hal tersebut berdasarkan hadist dan ayat Al-Qur’an berikut:
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang memperoleh kelapangan untuk berkurban, dan dia tidak mau berkurban, maka janganlah hadir di lapangan kami (untuk Shalat Ied).” (HR Ahmad, Daru qutni, Baihaqi dan al Hakim).
“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (Al-Kautsar: 2).
Disarikan dari berbagai sumber, berikut adalah keutamaan ibadah kurban:
1. Media Tingkatkan Taqwa Pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Barang siapa berkurban karena taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah akan menerima kurban tersebut menjadi amalan yang berat di sisi-Nya. Sebagaimana dalam surat Al-Maidah ayat 27: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa”.
Salah satu keutamaan kurban, yaitu kita membuktikan kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan begitu, Allah memerintahkan malaikat untuk memberikan kabar gembira pada hamba-hamba-Nya yang berkurban.
2. Saksi Pemberat Amal Kebaikan di Akhirat
Ibadah kurban mendapatkan ganjaran berlipat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam sebuah hadist dijelaskan rincian pahala yang dihitung bagi para perkurban.
“Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Kelak, di hari akhir, hewan yang kita kurbankan juga akan menjadi saksi di hari penghitungan amal.
“Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” (HR. Ibnu Majah).
3. Ibadah Kurban Bagian dari Syiar Agama
Ibadah kurban adalah bagian dari syiar agama Islam. Awal mula adanya ibadah kurban adalah kisah dari Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS Al Hajj: 34)
4. Etalase Sistem Sosial dan Kemanusiaan Islami
Ibadah kurban menjadi contoh nyata bagaimana Islam mengatur aspek kemanusiaan, sosial, bahkan juga perekonomian umatnya. Distribusi daging kurban yang menyeluruh, menjadi contoh baik dalam menjaga harmonisnya kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam.
Hal ini mampu memupuk rasa solidaritas umat. Menghubungkan rasa kasih sayang antara fakir miskin dengan yang kaya dan mampu. Agar jangan sampai saudara kita tidak bisa merasakan nikmatnya daging, karena tidak mampu membeli.
5. Kurban Tanda Bersyukur
Dengan adanya ibadah kurban, kita diajak untuk meresapi lebih dalam tentang makna mensyukuri nikmat Allah. Perintah berkurban hadir di kala Rasulullah sedang berada dalam tekanan dan serangan oleh kaum kafir. Namun, Allah justru memerintahkan Rasulullah untuk melakukan kurban dan mensyiarkannya.
Situasi tersebut memberi hikmah pada umat Islam untuk tetap mengutamakan ibadah kepada Allah, meski ujian melanda. Sama halnya dengan situasi umat saat ini yang tengah dilanda pandemi. Jangan khawatir untuk berkurban. Insyaa Allah, Allah yang akan menjaga kita semua. Wallahu’alam.